Tuesday 27 October 2015

For my dearest mba ikok

For my dearest mbak ikok
*bisa sekalian baca riska purita dewi (lengkapnya sih gitu)

Mulai dari mana yah ? ya dari awal lah. Oia bener dari awal. Jujur dari awal di stm atau di stampara aku gak begitu kenal sama orang yang satu ini padahal dikemudian hari rumahnya jadi salah satu tujuan kalau aku minta makan siang. (Terima kasih yang banyak untuk bu murni ibumu ya mbak)

Terlalu banyak flashback kalau di inget perjuangan kita. ceileh kitaaaaaah. dulu banget sebelum baju ijo kita pake jarang banget aku ngobrol sama kamu tapi emang jalan kita selalu bersebrangan kamu kesana aku kesini ya jadi gak ketemu ditengah. Selalu aku hindari perdebatan denganmu aku tak mau liat wajah hitam manismu cemberut dengan mengembungkan pipi di depanku. Cukup mengalah dan membiarkan mu memilih apa yang hendak diputuskan untuk pengambilan keputusan kegiatan di organisasi dulu. Dan baru sadar ternyata kamu sejurusan sama aku karena si nyemot yah maklum jaman kelas satu stm aku gak begitu peka sama sekitar dan baru sadar ketika menjelang kelas 2. Perjuangan bersama dalam angkatan yang isinya hampir semua gak jelas, ada yang ini itu tapi kamu tetep dengan sifatmu. Kalau ditanya siapa yang paling pelit di angkatan kita aku akan dengan lantang menyuarakan kamulah yang paling pelit dikit dikit itungan ini itu. Tak apalah karena untungnya dulu kamu jadi danlat sehingga uang bendahara aman untuk ku pinjam. skip langsung aja deh kepanjangan basa basinya :p

Inget foto itu gak ? aku juga baru ngeh bahwa cuma sekali kita naik gunung bareng diluar acara stampara. Abis lebaran kita gak kemana mana dan kita naik ke cikuray. Inget juga gak dulu disitu sepi banget mungkin kalo sekarang udah rame dan kamu juga gakan mau jalan jalan jauh lagi untuk naik gunung. Burangrang yang deket aja kamu gak mau apalagi yang jauh -_-.  Kalaupun kamu ada niatan naik gunung dan butuh temen jangan lupa ajak aku, aku ijin dulu tapi atau aku ajak dia biar boleh. Jangan lupa ajak suamimu, dia sudah ku anggap keluarga sekarang karena telah berani mempersunting mu. Sampaikan pada lelakimu salam ku. Dan sampaikan juga mohon ijinkan kita (keluarga besar gpl) untuk selalu mengajakmu berkumpul dengan kewarasan yang masih ada di diri kita masing masing. Jangan sampai kondisi jarak menghalangi silaturahmi kita bersepuluh. Pembahasan kita tidak akan pernah jauh dari biasanya karena jika bersepuluh sifat dewasa kita masing masing akan lebur kembali menjadi ketika kita dimasa stm dulu.

Oia, happy wedding yaaaaaaah. Cepet susul si depihta punya dede bayinya bikin 2 sekaligus bhahahaha.
Telat yah gpplah, karena yang lama katanya lebih memuaskan :3
*padahal mah mikirin kata kata yang baiknya itu kelamaan.

Friday 15 May 2015

[Catatan Perjalanan] Piknik Ceria Curug Cibereum

Udah hampir 5 bulan nih saya gak nulis.
mulai lagi ah.

Beberapa hari sebelumnya berawal dari obrolan temen yang "kurang piknik" akhirnya kita bersepakat untuk piknik pada libur tanggal merah kemarin. Kemana ? ke cibodas aja ke curug cibereum selain gak jauh juga deket dari jakarta. Oke kali ini pikniknya sama si meung (Baca : mung) karena dia lagi galau sang pacar ngambek mulu kalo dia jalan sama cowo, lah saya juga cowo #ngakak, saya cowo yang berbeda tenang aja.

Rabu, 13 Mei 2015
Masih dalam susasa kerja walau gak kemana - mana dan sibuk maen Dota 2, wasapan sama si mung soal mau ketemu dimana sekitar jam 8 malam. Bla bla bla sana sini akhirnya mutusin buat ngejemput ke cawang. Saya juga sedang menunggu motor yang di service oleh teman kantor karena takut kenapa kenapa kalau dibawa jalan jauh ke cianjur lewat puncak. Jam 8 lebih udah jalan ke cawang buat jemput si mung, dan kesalahan pun terjadi persepsi cawang berbeda membuat kita berdua gak ketemu yang akhirnya mutusin ketemu dekat hotel ibis cawang aja.

Udah ketemu langsung pulang ke rumah buat siap - siap karena emang gak bawa banyak barang. Sleeping bag, baju ganti, kamera dan jaketpun di packing kedalam daypack dan ready buat berangkat. jam setengah sepuluh malam saya rasa motor di gas, ngerem dikit, pencet klakson dan merhatiin spion sampe juga dikawasan ciawi sekitar pukul setengah 11 malam. Mata mulai tidak bisa diajak melototin jalanan hasilnya belok ke indomaret yang kasirnya teteh teteh kece #kenyataannya yang jaga cowo. 

Thursday 4 December 2014

A word for "D"



Apa kabar kalian ? ah basi, kemarin baru ketemu kan :p. Walau kita udah jarang kumpul bareng lagi tapi hati kita selalu dekat, obrolan kita dari dulu selalu sama dan selalu mengingat tentang jaman - jaman stm, tak ada satupun dari kita yang terlihat beranjak dewasa ketika bersama. Dunia kita telah berbeda walau begitu cerita kita masih sama, masih mendambakan embun pagi disela cangkir dipagi hari, masih mendamba bercerita di atap loteng yang sama. Dan masih tidak ada obrolan lain selain tertawa. Hey D walau kau sudah bersama pangeranmu (i think :p) tetep jaga obrolan kita, memang bukan yang terbaik dalam memberi solusi namun nyatanya bila kita semua dalam satu cerita akan selalu tertawa, kesedihan tentunya belum masuk dalam kamus lingkaran keluarga kecil kita. Jangan takut bertanya tentang apapun karena keluarga kecilmu ini adalah pemberi solusi paling tidak baik, sehingga ketika kau berkeluh kesah kau akan selalu kembali tersenyum walau sementara tapi semoga dapat menghilangkan kesahmu.

3 taun bareng, 1 taun jarang ketemu dan akhirnya berpisah. Ini udah tahun ke 4 ku rasa, 4 tahun terakhir kita habiskan menikmati hidup baru, lingkungan baru keluarga baru namun tetap saja aku lebih nyaman bersama kalian, walau diam hatiku berbunga bila berada disekitar kalian. Terlalu banyak memory tentang keluarga kecil ini. Semoga cerita kita tak berakhir ketika kita menemukan seseorang yang akan mendampingi hidup kita sampai kita tak bertemu kembali dengan senja.

A lot of love from your family :)
*copas dari tumblr saya sendiri

Tuesday 5 August 2014

Segalanya di mulai dari KELUARGA

Sejauh apapun kita mencari jati diri tempat berpulang hanyalah pada keluarga
Sekesal apapun kita diluar rumah yang dapat menenangkan kita adalah keluarga
Sepintar apapun kita bagi dunia yang paling bahagia adalah keluarga
Sebodoh apapun kita dalam pelajaran yang paling memotivasi adalah keluarga
Lalu apakah kamu akan menyianyiakan waktumu dihabiskan tanpa keluargamu ?

Ayah saya bernama Muhammad Yusuf dan Ibu saya Neneng Nafisah, ayah saya keturunan betawi asli dan ibu saya masih ada keturunan arab jadi terjadilah saya dan ke enam adik saya di dunia. 

Ayah dan Ibu Saya

Saya dan Adik

Keluarga Besar Pak Yusuf

Ada satu hal menarik pada lebaran kali ini, kita sekeluarga foto bareng didepan rumah. Hal yang jarang terjadi sekali karena Saya sendiri telah bekerja diluar kota, Adik Saya yang kedua sudah bekerja dan weekend kuliah di Bandung, Adik saya yang nomor dua akan mengikuti jejak saya untuk keluar kota dan yang lain ada dirumah. Sungguh haru rasanya ketika bisa berkumpul bersama walau kadang tak akur namun didalam hati kita selalu menyayangi keluarga kita.

Kalau bukan mereka siapa lagi ({})



Monday 2 June 2014

[Catatan Perjalanan] Senja di Lombok Utara dari 3726 Mdpl

Senja di lombok utara, ada apa disana ? adakah hal yang menarik untuk didatangi ? untuk seorang "tukang naik gunung" seperti saya disana ada sebuah gunung yang indah. Rinjani nama gunung tersebut entah dari mana usulnya. Asal usul nama Rinjani mungkin bisa teman sekalian baca di link tersebut. Ya, perjalanan kali ini saya lakukan bersama 12 orang teman, sahabat dan saudara bagaimana tidak hubungan yang terjalin bahkan lebih dari hal yang saya sebutkan barusan.


Monday 21 April 2014

Senja ini tertinggal..

#Apakah memang takkan berjumpa ?

Hi Senja,

Kemarin rasanya aku hendak menemuimu ?

Namun sepertinya takdir berkata lain, Kau lah yang mencariku,

Apakah kau masih peduli padaku ?

Ataukah hanya indah saja ?

Sama seperti sebelumnya ?

Tapi tak apa senja, lain kali biarkan aku yang menatapmu saja,

Tak perlulah berjumpa,

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
#Mungkinkah ini senja yang tertinggal

Hi Senja,

Masih kah kau ada disana ?

Hendak menatapmu tapi ku tak bisa,

Mentari memaksaku berdiam diri disini,

Mentari terlalu takut bertemu,

Takut kehilangan, tidak sepertimu senja,

Senjamu ikhlas melepasku,

Mentari menyapaku setiap pagi dan menemaniku hingga petang,

Tapi hari ini senjamu ada disini,

Disamping hati ini, meninggalkan indah

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senja, apakah kau masih menemani nonaku ? Ah ya, aku lupa nona itu sudah pergi yah, tinggal kita yang saling menatap lesu. Senja, maaf ya aku tak bisa menjanjikan dia bersamaku untuk menatap, maafkan juga tingkahku beberapa hari ini. Oh ya, kemarin kenapa begitu malu ? menatap dibalik gunung disana :)

-dikala hujan menemani, senjamu perlahan redup luntur oleh hujan itu-

Wednesday 16 April 2014

Senja, Maafkan aku tak menulis bersamamu

#Senja itu melintas didepan

Hai Nona,

Bahagiakah kau hari ini ?

Apakah pertanyaanku kemarin senja masih menyelimuti hatimu ?

Akankah kau bahagia tanpaku menikmati senja ?

Senja kemarin mungkin kita berdampingan,

Senja kemarin mungkin kita duduk bersebelahan,

Memang seperti itu namun kita tak bersama,

Kau memiliki senja sendiri disana, Aku menikmati senjaku menatapmu,

Menatap senja bersamamu bagai sebuah mimpi indah ketika lelapku,

Hai nona, Senja ini kenangan terindah darimu

Walau hanya bisa memandang sesaat dalam gelap

---------------------------------------------------------------------------------

Hi Senja,

Temaram lampu itu kini menerangiku,

Membiarkan aku tak menatapmu,

Ntah sengaja atau memang sudah ada disana sejak dulu,

Mungkin akan kubiarkan dulu disana,

Munkin bisa menemani hariku melewati senja, melewati pagi,

Hi Nona,

Apakah kau mau menungguku disenja itu ?

Tunggulah sebentar, mungkin hanya itu pintaku,

Kalau kau tak maupun ku takkan memaksa,

Mungkin senja bersamamu memang ada dalam ingatanku saja,

---------------------------------------------------------------------------------

Senja, maaf aku tak menulismu dalam senja, aku menulis ini saat mentari menemaniku. Menyinariku seakan memberi semangat untuk menjalani hari menemuimu.

Hi Nona, apakah kau rindukan aku dikala senja ?