Monday 5 September 2011

Jika Memang Semestinya



Ku rasa yang berhasil menjauh itu kamu,
sampai saat ini ku tak pernah bisa lupa,
akanmu, tentangmu, apapun itu
ku harap dengan begitu lambat laun ak pun lupa,

mungkin kau membacanya,
dan ku harap kau benar,
tindakanmu akan membuat segalanya baik,
untukku dan untuk hatimu,

segala hal yang ku sadari,
untuk apa ada arti ini semua,
tak ada ikatan jelas didalamnya,
hanya menumpuk janji yang tak pasti ditepatinya,

ah sudahlah, jalani saat ini apa adanya,
biar mengalir seperti air, bila kelak ada percabangan diantaranya,
maka biarlah memilih, karena hidup adalah pilihan
entah pilihan itu salah atau benar, Dia tahu mana yang terbaik untuk umat-Nya.

kelak cinta kan tumbuh di hati setiap insan yang mencinta,
jangan pernah menutup hati kita untuk itu,
karena cinta ada setiap saat, tanpa kita undang dan kita nantikan,
cinta akan menyelimuti hati kita, memberi warna terhadap kekecewaan yang kita alami dulu,

percayalah, hati yang terlanjur kecewapun akan bersemi kembali,
jika, kita percaya akan ada cinta yang tulus untuk kita,
ntah dengan warna baru ataupun dengan warna yang dahulu membuat kecewa,
tapi kehadirannya dengan memberi sebuah warna baru,
lebih indah dan lebih berwarna, karena setiap cinta itu terus berwarna dari setiap kekecewaan,

hati yang mati akan tumbuh menjadi benih benih cinta lainnya,
yang siap di semai oleh hati lain yang bisa membuatnya tumbuh,
menjalar dalam hati, menghiasi hati kita untuknya,
percayalah jika memang semestinya begitu maka biarkanlah,
kelak cinta itu kan membuatmu merasa seperti di surga,

jangan larut dalam kekecawaan yang berlebih,
karena cinta jauh dari orang yang berputus asa.

No comments:

Post a Comment