Mungkin telat untuk menceritakan tapi tak apalah, ini pendakian terjadi pada tanggal 28 - 31 Desember 2012. Jarak 3 tahun saya baru berniat untuk menulisnya. Kenapa ya ? :)
Akhir Desember 2012
Saya lupa tanggal berapa tepatnya, tapi seperti biasa saya sedang bekerja seketika ada YM masuk dari adik kelas saya.
Ayu : Kang, mau ikut gak ke sumbing ?
Saya : Kapan ?
Ayu : Tanggal 28, yu ikut
Saya : Budget berapa ?
Ayu : paling juga 200rbu lah gakan lebih
Saya : Oke ikut :D
Oke siap siap dulu ah ntar malem, eh tanggal 28 emang kapan ? ketika saya liat kalender di hp dan baru sadar tanggal 28 itu besoknya alhasil hari itu saya ijin kerja dan start buat berangkat ke gunung sumbing, Nekat ? engga juga sih, perlengkapannya udah tinggal dipacking walau ceritanya akan beda lagi.
Lebak Bulus, 28 Desember 2012
Saya menitipkan motor dahulu ke kosan ayu setelah itu kita baru berangkat jalan kaki ke terminal lebak bulus, karena dulu ayu ngekos deket situ sekarang sih udah pindah pindah dia. 15 menit jalan kaki sudah sampai lebak bulus untuk ketemu temennya ayu. Temen seperjalanan ke gunung sumbing ada Bang Farhan dan Mba Titi. Ngobrol ngobrol bentar terus nyari bis untuk perjalanan ke wonosobonya karena tiket sudah dibeli oleh Ayu tadi pagi. Ternyata tiket bus tidak seperti kereta pada umumnya yang sudah jelas kita duduk dimana dan diseat mana. Di bus antar kota ini walau kita sudah beli tiket posisi duduk akan disesuaikan dengan jumlah tiket kita. Misal 4 tiket maka akan ditempatkan di kursi yang seat 2 depan belakang begitu selanjutnya. Ah Bye Jakarta.
Wonosobo. 29 Desember 2012
Jam 4 pagi kaki kita sudah melangkah di alun - alun kota wonosobo. Mondar mandir cari mesjid sambil cari makanan. Sebagian solat sebagian makan. Setelah itu kita tanya tanya warga untuk titik pendakian ke gunung sumbing hasilnya adalah lewat garung, Oke kita nyari angkutan untuk kesana dan kemudian kita carter angkutan tersebut. Perjalanan pagi di daerah wonosobo ternyata enak banget selain adem disana masih sepi polusi. Sampai di garung serasa aneh lihat gunungnya, ko gak mirip sama digambar yah ? Sumbing gak mengerucut kaya gini. Tanya - tanya warga ternyata ini titik pendakian gunung Sindoro, ada daerah garung lainnya untuk titik pendakian ke gunung Sumbing. Oke Fix yang tadinya udah semangat jadi loyo lagi karena kita harus balik lagi ke alun - alun baru jalan naik bis kecil ke daerah garung yang satu lagi.
Ah nikmatin perjalanan aja deh. Akhirnya kaki melangkah dijalur yang benar. Menapaki jalan beraspal menuju basecamp gunung Sumbing. Ngobrol bentar kemudian daftar dan leyeh - leyeh sebentar melepas lelah perjalanan tadi yang naik bisnya penuh banget. Matahari rasanya sudah ada disekitar kepala kita setelah kita memutuskan untuk memulai perjalanan. Jalur beraspal menemani sampai ujung desa disana berlanjut kejalur bebatuan dengan perkebunan dan menanjak. Tanjakan yang baik untuk melatih otot - oto kaki yang lebih biasa digunakan untuk berjalan dari meja kerja ke pantry menyeduh kopi dan balik lagi. Baru setengah jam jalan kaki udah minta istirahat setengah jam begitupun setelahnya. Setelah beres perkebunan jalan menjadi landai dan tanjakan terus menerus setiap pos. Pos 1 akan kita dapati setelah melewati sungai. Ketika saya kesana sungainya mengering ada air namun ketika kita ambil akan terlihat warna aslinya yang kekuningan. Setelah itu akan ada jalan menanjak yang akan menunjukan dataran yang cukup untuk 3 - 4 dan disitulah letak Pos 1. Berjalan lagi selangkah demi selangkah disiang kala itu. Liat dataran lega istirahat, liat lagi istirahat lagi dan seterusnya sampe bosen juga istirahat. Sampai Pos 2 Posisi sudah sore, sudah banyak tenda juga disana yang akhirnya kita memilih menemani tenda mereka dengan membangun 2 tenda, baru beres membangun 2 tenda hujan sudah mengguyur daerah sini sampai malam. Malam ini tidur sendirian di tenda, Ayu, Bang Farhan dan Mba titi disatu tenda. Saya memilih tidur di tenda sendiri karena memang itu tenda saya bawa dan sayang banget kalau gak dipake jadi yauda nikmatin aja. Bintang memang gak keliatan malam itu tapi saya tau mereka ada disana.
Puncak Sumbing, 30 Desember 2012
Pagi sekali kita berempat sudah bangun, membuat sarapan dan persiapan menuju puncak. Perjalanan menuju puncak tetap menanjak dan sedikit curam. Setelah Pos 2 kita akan menemukan dataran yang lebih luas setelah itu ada pasar setan. Banyak orang yang memilih camp disana karena memang posisi tersebut memiliki view yang bagus menuju kota Wonosobo dan Gunung Sindoro. Istirahat disini cukup lama sekalian menikmati pemandangan yang berawan, baru 15 menit kita melakukan perjalanan kabut turun menemani setiap langkah menuju pos pasar watu, pasar watu sendiri adalah sekumpulan batu yang cukup banyak sehingga dinamakan pasar. Perut keroncongan tanda minta di isi hasilnya kita istirahat dan makan cemilan disini baru kemudian kita berjalan lagi ke atas. Ada beberapa kejadian unik disini. Ada tenda telletubies yang ngecamp dipinggiran jurang dan ada orang yang jalan subuh dari bawah udah sampai pasar watu. Amazing !.
Watu kotak sudah terlihat seketika juga hujan turun sangat deras, waktu masih pukul 11 siang hasilnya kita hanya berlindung dibalik batu besar disana. Mencoba membuka kompor untuk memasak air berbagi secangkir kopi dengan pendaki lain yang sedang berlindung bersama kita disana. Pilihan sulit memang ketika hujan seperti itu untuk melanjutkan pendakian atau turun kembali kebawah. Saya memutuskan untuk melanjutkannya saja karena sayang banget udah jauh - jauh kesini tapi gak muncak. (Pemahaman itu sebenernya salah, baiknya perjalanan dilakukan adalah pulang dengan selamat). Bang Farhan tidak naik dia memilih menemani Mba Titi yang kakinya sakit. Saya akhirnya naik bersama Ayu memaksakan diri melawan kabut dan hujan menuju puncak sumbing. Jalur ke puncak menjadi aliran air yang cukup besar kita harus memilah jalur untuk ke atas agar tidak terjatuh. 1 jam perjalanan kita sudah berdiri dipuncak Gunung Sumbing dan seketika hujan berhenti yang kemudian kabut pun menyelimuti puncak sumbing, tidak banyak yang bisa dilihat hanya sedikit pemandangan sekitar saja itupun tidak jauh. Takut hujan kembali turun kita memilih turun kembali ke bawah karena kita janjian untuk menyusul Bang Farhan yang akan turun duluan ketika hujan berhenti.
Di Pasar Setan kita bertemu Bang Farhan, istirahat sebentar kemudian melanjutkan turun ke Pos 2 dimana kita menaruh tenda dan semua perlengkapan kita disana.
maaf tanpa foto :)
foto bisa dilihat di sini Foto
foto bisa dilihat di sini Foto
To be contunued....
lanjut besok yah :D
lanjut besok yah :D